Mengenal 5 Elemen Penting Dalam Pembentukan Desain Logo
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Logo adalah bentuk visual dari sekumpulan simbol grafis dan tipografi yang digunakan sebagai representasi dari suatu produk, perorangan, maupun perusahaan yang dibuat untuk mengkomunikasikan maksud, tujuan, dan karakter dari merk (brand) nya kepada khalayak ramai atau konsumen.
Sebagai karya seni rupa, sebuah logo tidak bisa lepas dari elemen-elemen senirupa dasar yang membentuknya seperti garis, bentuk, warna, ruang, tipografi dll.
1. Garis
Garis adalah sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut dengan garis. Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa mempergunakan pensil, pena, kuas dan lain-lain. Bagi senirupa garis memiliki fungsi yang fundamental, sehingga diibaratkan jantungnya senirupa. Garis sering pula disebut dengan kontur.
- Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
- Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
- Diagional : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.
- Lengkung S : Grace, keanggunan.
- Zig-zag : Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
- Pyramide : Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang masif.
- Spiral : Kelahiran atau generative forces.
2. Bentuk
Bentuk adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat diuraikan bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, biasa berupa segi empat, segi tiga, bundar, elip dsb. Pada proses perancangan logo, bentuk menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding elemen-elemen lainnya, mengingat bentuk-bentuk geometris biasa merupakan simbol yang membawa nilai emosional tertentu. Hal tersebut biasa dipahami, karena pada bentuk atau rupa mempunyai muatan kesan yang kasat mata.
3. Warna
Pemahaman tentang warna dibagi dalam dua bagian berdasarkan sifat warna antara lain sebagai berikut :
Warna menurut ilmu Fisika.
Adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan benda tersebut. Benda yang memantulkan semua panjang gelombang terlihat putih, benda yang sama sekali tidak memantulkan terlihat hitam. Dispersi terjadi apabila sinar matahari melalui prisma kaca yang berbentuk spektrum dan kecepatan menjalarnya tergantung pada panjang gelombangnya. Warna utama dari cahaya atau spektrum adalah biru, kuning dan merah dengan kombinasi-kombinasi yang dapat membentuk segala warna.
Warna menurut ilmu Bahan.
Adalah sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Pigmen memberikan warna pada tumbuh-tumbuhan, hewan, juga pada cat, plastik dan barang produksi lainnya kecuali pada tekstil yang menggunakan istilah zat celup untuk mewarnainya. Suatu pigmen berwarna khas karena menghisap beberapa panjang gelombang sinar dan memantulkan yang lain. Pigmen banyak digunakan dalam industri, misalnya plastik, tinta karet dan lenolum. Sebagai bagian dari elemen logo, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas.
- Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
- Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesulitan dsb.
- Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.
- Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
- Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.
- Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
- Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.
4. Tipografi
Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
- Font Sans Serif, merupakan tipografi yang terdiri dari goresan garis simpel. Tipe font ini tidak mempunyai guratan garis pada ujung-ujungnya, polos dan simpel adalah kepribadian dari font Sans Serif.
- Font Serif, merupakan tipe font dasar dalam dunia tipografi, sebab mempunyai guratan kecil pada tiap ujung hurufnya. Guratan kecil itu dipercaya bisa membuat mata lebih aman dikala memandang kumpulan huruf dalam jumlah banyak.
- Font Skript, adalah salah satu font bergaya tulisan tangan yang dibuat sealami mungkin dengan meniru aliran dan gerakan aseli tulisan tangan.
5. Filosofi
Dalam sebuah logo yang baik harus memiliki kandungan makna dan filosofi, filosofi logo tersimpan pada bentuk obyek, warna, sudut dan yang lainnya. Dalam sebuah logo hendaknya memuat 2 filosofi utama berikut ini:
Nilai-nilai perusahaan
- Nilai perusahaan bisa dicontohkan dengan: Kebersamaan, gotong royong, spiritual company, ramah lingkungan
Visi dan misi perusahaan
- Tujuan penting perusahaan harus teraplikasikan dalam bentuk logo, walaupun makna logo tidak tergambar secara jelas.
Dirangkum dari berbagai sumber, Semoga bermanfaat...