Sejarah Si Anak Durhaka Malin Kundang
I Smail Zone -
Sеjаrаh Sі Anаk Durhаkа Mаlіn Kundаng - Sebelum Kumрulаn Sеjаrаh menceritakan bagaimana kisah Si Anak Durhaka Malin Kundang menjadi alangkah baiknya mengenal dari sifat Malin Kundang. Malin tergolong anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering memburu ayam dan memukulnya dengan sapu.Disinilah Akan dikisah bagaimana Malin Kundang si anak durhaka di kutuk menjadi kerikil :
Pada jaman dulu , hiduplah suatu keluarga kecil di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi nama Malin Kundang. Karena keadaan keluarga mereka pada ketika itu sangat kekurangan , maka ayah malin memutuskan untuk pergi ke negeri seberang.
![]() |
Sі Anаk Durhаkа Mаlіn Kundаng |
Setelah Mаlіn Kundаng menginjak remaja , ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan bahwa di saat kembali ke kampung halaman , ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Dan kesudahannya si Malin Kundang ikut berlayar bareng dengan seorang nahkoda kapal jualan di kampung halamannya yang sudah berhasil.
Selama berada di atas kapal , Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah mempunyai banyak pengalaman. Malin mencar ilmu dengan giat dan rajin perihal perkapalan pada sobat-temannya yang lebih berpengalaman , dan hasilnya dia sungguh mahir dalam hal perkapalan dan pelayaran.
Sudah banyak pulau yang dikunjunginya , sampai pada suatu hari di tengah perjalanan , tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang diserang oleh bajak maritim yang sungguh kejam. Semua barang barang jualan para penjualyang berada di kapal dirampas oleh bajak bahari. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak bahari. Malin Kundang sangat mujur dirinya tidak dibunuh oleh para bajak maritim , alasannya di saat insiden itu terjadi , Malin segera bersembunyi di suatu ruangan kecil yang tertutup oleh kayu.
Akhirnya Malin Kundang hidup terkatung-katung ditengah maritim , hingga akibatnya kapal yang ditumpanginya terdampar di suatu pantai. Dengan sisa tenaga yang masih ada , Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut , Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut sesudah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa daerah Malin terdampar yakni desa yang sungguh subur. Malin memulai hidup barunya di desa itu. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja , Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang sungguh kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya , Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Setelah beberapa lama sehabis menikah , Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah diikuti anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya , menyaksikan kapal yang sungguh indah itu , masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang ganteng dan anggun sedang bangkit di atas geladak kapal. Ia percaya jika yang sedang bangun itu yaitu anaknya yang sudah lama ia tunggu yakni Malin Kundang beserta istrinya.
Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup bersahabat dengan rang ganteng tersebut , ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut , makin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati yakni Malin Kundang. “Malin Kundang , anakku , mengapa kamu pergi begitu lama tanpa mengantarkan kabar?” , kata sang ibu sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi si Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. “Wanita tak tahu diri , asal-asalan saja mengaku sebagai ibuku” , kata Malin Kundang pada ibunya dengan angkuh. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya , alasannya malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju yang compang-camping. “Wanita itu ibumu?” , tanya istri Malin Kundang. “Tidak , ia cuma seorang pengemis yang pura-pura mengaku selaku ibuku biar mendapatkan harta ku” , sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan yang sangat menyakitkan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya , ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak mengira anak yang sungguh disayanginya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak , ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan , kalau benar ia anakku , saya sumpahi dia menjadi sebuah watu”. Tidak berapa lama lalu angin bergemuruh kencang dan angin ribut dahsyat tiba merusak kapal Malin Kundang. Setelah itu badan Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan usang-kelamaan jadinya berbentuk menjadi sebuah watu karang.
Referensi:
http://khikhwan.wordpress.com/2010/07/18/sejarah-malin-kundang/
http://cerpen.web.id/articles/2/1/Legenda-Malin-Kundang/Page1.html Seluruh informasi yang tersajikan di situs web kami (I Smail Zone) diterbitkan dengan tujuan sebatas sebagai informasi umum. Kami tidak menjamin tentang kelengkapan, keandalan, dan keakuratan pada setiap informasi yang kami terbitkan melalui tulisan-tulisan di dalam situs web kami. Melalui situs kami, Anda dapat mengunjungi tautan eksternal. Meskipun kami berusaha untuk hanya menyertakan tautan berkualitas tinggi ke situs lain yang bermanfaat dan etis, kami tidak memiliki kendali penuh atas konten dan sifat situs yang kami tautkan. Baca Selengkapnya: https://ismail-zone.blogspot.com/p/blog-page_7.html. Sumber Artikel: http://pandri-16.blogspot.com