Para penjaja bambu di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo bertindak bak atlet olah raga
fanatik arung jeram tiap terdapat pesanan. Pasalnya, mereka mengirimkan pesanan melewati
jalur sungai Bone yang deras dan berbahaya.
Dikutip dari situs liputan6.com dan dari monitoring Liputan6.com, , terliha bagaimana mereka
bertindak melayani pelanggan. Tepat di tepian hulu sungai Bone, Kabupaten Bone Bolango,
sekelompok orang tampak sibuk menciptakan rakit dari bambu. Bambu-bambu tersebut
yang akan dipasarkan ke Kota Gorontalo.
Tidak laksana biasanya, bambu setelah dipungut kemudian dibawa melalui truck atau
kendaraan angkut lainya. Namun sekelompok orang ini memungut bambu dari hutan lantas
dibawa ke kota melewati arus sungai.
Saat mengarak rakit tersebut, mereka mesti melawan arus dan dalamnya sungai Bone.
Sementara jarak sungai mengarah ke ke kota terbilang jauh. Mereka mesti menempuh
puluhan kilometer dengan masa-masa satu hari.
Arus sungai yang powerful menjadi kendala tersendiri. Sesekali di tengah perjalanan,
mereka tidak jarang bertemu dengan reptil hewan buas yaitu buaya.
"Kami tidak jarang bertemu buaya, tetapi Alhamdulillah dengan bermodalkan suatu
tongkat yang kami genggam sekitar perjalanan dapat mengusir mereka sehigga mereka tidak mengganggu perjalanan kami," kata Kadimu, seorang di antaranya.
Ia menyatakan sudah menjalani kegiatan ini sekitar bertahun-tahun. "Sudah lama saya
dan teman-teman bekerja begini, masing-masing ada pesanan kami langsung pergi ke
hutan lantas kami bawa melewati sungaisampai sampai di kota," katanya.